Met pagiiiii gigi cantikkuuuu ^o^)/
gigiku bersih tanpa cacat sekarang! ini dia cerita pengalamanku hingga akhirnya bisa punya gigi super cantik dan review beberapa dokter yang pernah aku kunjungi di daerah Malang
pertama aku ceritakan sedikit tentang ibuku yang super bawel ke anak-anaknya kalau menyangkut gosok gigi, beliau pasti bakal marah ke anaknya kalo tidur gak pake gosok gigi dulu, selalu bilang minim gosok gigi 2X sehari
dulu sih aku gak respek, yaahh namanya juga anak belum ngerti ya... jadi nyantai aja.
hingga akhirnya beranjak puber dan aku mulai sadar, ya ampun wajah aku mulus tapi gigiku kok kotor gini??? so sorry reader kalo agak jorok, tapi kala itu gigiku ada yang berlubang 1, padahal aku rajin gosok gigi setidaknya 3-5 X sehari (subuh, mandi pagi, wudhu dhuhur, mandi sore, malam)
aku gak kepikiran buat tambal gigi apalagi cabut gigi! karna lubang tidak begitu parah (menurutku), dan gigi gak aku fungsikan untuk makan, dan juga gak berasa sakit.
permasalahanku sebenarnya terletak di
1. waktu tidur, aku jadi tidak bisa tidur miring ke kiri (lubang ada di gigi geraham depan kiri) rasanya seperti gigi tertindih dan gak nyaman
2. karang gigi bkin bau nafas
lama-lama gak nyaman juga, aku segera cari info dokter yang recomended di Malang, karna aku gak mau menyerahkan masalah gigi geraham depanku ini ke dokter abal-abal, kalau ketemu dokter baru praktek trus salah penanganan kan berabe??
dapet info dokter gigi bagus dari paman, yaitu
telp : 0341 718377 atau 7390694
jadwal praktek pukul 19:00 - selesai
klinik Elisa memiliki beberapa Dokter gigi yang berpraktek setiap harinya, tapi menurut info pamanku Drg. Elly ini yang bagus.
berbekal mental aku datang di suatu senin sore, aku menunggu di klinik mulai pukul 18:50, khawatir dokternya orang yang rajin,
aiihhh sekitar pukul 19:30 dokternya baru dateng >.< mental udah keburu surut ini gara-gara lamanya.. huhu, perang pun dimulai, eh! :D
ruangan putih yang umum, Drg. Elly menyapaku ramah, senyumnya cantik..
dengan sabar menanyakan data diriku dan keluhan yang kualami, aku dengan malu-malu menceritakan gigi geraham depanku yang berlubang, si dokter maklum, kemudian memintaku tiduran di kursi praktek gigi untuk dipriksa apakah cukup ditambal saja atau dicabut.
aku membuka lebar mulutku, Drg. Elly mulai bergumam heran
"loh, ini kok seperti gigi susu?"
"wah kurang tahu dok, hihi" jawabku lucu
"iya,ini gigi susu.. kok masih ada? betah yaaa.." orangnya terus bergumam sambil menggodaku
"di cabut atau tidak dok?" tanyaku waswas
"di foto dulu yaa, buat tahu ada akar gigi barunya atau tidak" lanjutnya
aku berpindah tempat ke ruang sebelah dengan dibantu 2 asisten mudanya, adalah sebuah ruang berisi alat foto rontgen gigi (yang baru aku lihat pertama kali) mulutku dikeringkan dan dimasukkan sebuah kertas foto kecil, aku harus melewati sesi benar-benar membuka mulut dengan lebar agar foto bisa tershot dengan sempurna, lalu kembali ke ruang Drg. Elly
sambil menunggu hasil keluar, Drg. Elly membersihkan karang gigiku, dengan ultrasonic scalernya yang bergetar geli digigi dan suaranya yang lumayan keras (kalau orang luar yang mendengar pasti akan ngeri, semacam membor gigi)
mungkin karna inti perawatan ini adalah cabut gigi kali ya, karang gigiku cuma dibersihkan dengan tidak maximal. setelah itu dilumuri dengan pasta gigi, segaar..
setelah hasil foto keluar, Drg. Elly manggut-manggut, kertas kecil berukuran 5cm ditangannya ia kibas-kibaskan sambil diperhatikan gambarnya, kemudian berkata kalau bukan hanya akar giginya aja yang sudah ada, tapi giginya malah sudah tumbuh dibawah si gigi susu, mungkin itu yang bikin sakit ketika tidur hadap kiri, karna gigi barunya memaksa untuk menyundul keatas/tumbuh.
aku kembali berbaring di kursi praktek gigi, pertama Drg. Elly mengetuk-ngetuk ringan gigiku dengan alat kecil, untuk mencari tahu rasa sakitnya (karna jika dalam keadaan sakit, umunya dokter tidak akan mencabut dulu, biasanya diberi obat saja dan kemudian baru dicabut beberapa hari setelahnya) karna tidak sakit, diputuskan buat segera mencabut gigi susuku
gusi disekitar gigi susu di keringkan, kemudian Drg. Elly membius sekeliling gigi susu, aku gak tau bentuk alatnya karna dalam posisi menutup mata, merasakan sensasi seperti digigit pemotong kuku setiap bunyi ceklek terdengar (kalo dokternya bilang, kayak digigit semut) tidak sakit kok..
beberapa saat setelah gusi mulai kebas, tanpa tahu awalnya tiba-tiba bunyi krak (gausah mendramaaaaaa... bunyinya ga nyaring2 amat kok, hihi.. cuma kan gigi deket dengan telinga, jadi berasa krak gitu suaranya) dan gigi sudah hilang dari tempatnya.
aku kaget lucu gitu, tau tau udah selesai aja, Drg. Elly tersenyum sambil memberi kapas yang sudah dilumuri sesuatu, dan memintaku buat menggigitnya disela bekas gigi buat hentiin darahnya
Proses berakhir, aku diberi beberapa pil untuk diminum, total biaya proses tadi Rp.500k
harga yang terasa menguras kantong, tapi karna ditempat kerjaku menggunakan sistem klaim, aku tenang saja hoho
setelah sampai rumah, efek biusnya mulai hilang, terasa linu digusi, mendingan setelah minum obat.
dan karna gigi baruku sudah muncul, aku tidak perlu menunggu lama untuk proses penyembuhan, aku jadi sering-sering berjemur ketika pagi untuk menyerap vitamin D, dan banyak-banyak mengonsumsi makanan berkalsium untuk mempercepat proses pertumbuhannya, dalam beberapa bulan, sudah hampir sempurna tumbuhnya :D alhamdulillah
telp : 085 6319 3382
buka setiap hari senin-sabtu pukul 17:00 - selesai
sebenarnya kali ini pun tak ada niat buat ke dokter gigi, tapi beberapa hari yang lalu badanku sempat drop yang mempengaruhi daerah mulut, gusi sariawan dan gigi terasa linu semua, aku ingin mengkonsultasikannya ke dokter gigi, tapi belum sempat konsultasi ternyata gigi-gigiku sudah sembuh seiring dengan kembali fitnya tubuhku (mungkin karna efek kekebalan tubuh yang menurun)
tapi aku mulai menyadari ada sesuatu yang tumbuh disebelah gigi geraham depanku yang baru, seperti gigi tapi kecil bak tusuk gigi, dan ada dua buah, disebelah dalam dan sebelah luar gigi geraham depanku.
esoknya tahu ibuku memperbaiki tambalan gigi di Drg. Ani Intan, katanya bagus, aku pun berniat buat mengkonsultasikan si makhluk asing
di Rabu sore yang hujan, aku mengantri dengan khusyuk, sekitar pukul 17:30 Drg. Ani Intan baru datang
ruangan bernuansa ungu ke pinky-pinky an, aku yang punya kamar pinky ini pun langsung merasa rileks, ruangan tidak begitu besar, tapi rapi, dan tidak berbau rumah sakit, hoho pokoknya nyaman banget lah.
Drg. Ani Intan menyapaku ramah dan mulai menanyakan data diri, setelah mengisi kartu anggota Drg. Ani Intan mulai menanyakan keluhanku
"digigi saya ada sesuatu yang muncul dok" ceritaku pendek
"hihi, muncul apa itu?" tanya Drg. Ani Intan lucu mendengar bahasaku
"kurang tahu dok, disekitar gigi yang tumbuh" jawabku sambil mesem
"loh masih ada gigi yang tumbuh?" tanya Drg. Ani Intan heran sambil melihat tahun lahirku '1993
"iya dok ada.."
"habis cabut gigi?"
"beberapa bulan yang lalu dok"
"ayo dilihat dulu" Drg. Ani Intan memintaku untuk tiduran di kursi praktek gigi
Drg. Ani Intan manggut-manggut sambil bergumam kecil melihat gigiku
"apa itu dok?" tanyaku penasaran
"ya gigi... mungkin dulu waktu cabut gigi ada akar yang tersisa, jadi tumbuh kecil gitu"
"bisa tumbuh besar dok?" tanyaku ngeri
"egak, ya nanti juga tetep segitu.." terangnya
"perlu dicabut ga dok?"
"dicabut bisa, tidak dicabut juga bisa, tapi kalau tidak dicabut ya akan mengganggu"
"cabut aja deh dok" ucapku ragu
Proses pun dimulai, Drg. Ani Intan pertama membersihkan karang gigiku sampai bersih cling dengan ultrasonic scalernya yang bergetar geli digigi, dan terkadang terasa ngilu jika ada yang bandel. setelah itu dilumuri dengan pasta gigi, segaar..
kemudian mengeringkan gusi diarea si gigi serabut (yaitu bagian dalam dan luar gigi geraham depan) meskipun sudah tahu kalau tidak sakit entah kenapa sensasi degdeganya tetep muncul, hihi
Drg. Ani Intan suka menggumamkan lagu, entah kenapa itu membuatku berasa nyaman, seperti kesannya Drg. Ani Intan nyantai dan tidak jijik ke pasien.
setelah itu Drg. Ani Intan mulai membius gusi dengan menenangkanku
"bentar yaaa.. agak sakit dikiiit karna biusnya masuk lebih dalam, sampai bunyi ceklek"
bunyi ceklek beberapa kali dengan tanpa rasa sakit, menunggu beberapa saat hingga gusi mulai kebas, kemudian Drg. Ani Intan mulai memproses pencabutan gigi kecil itu dengan terus menanyakan apa sakit atau tidak.
hingga sekitar 1 menit kemudian Drg. Ani Intan menekan-nekan gusiku dengan kapas dan memintaku berkumur, tidak ada darah sama sekali? (aku kira si gigi bandel belum keluar makanya tidak ada darah sama sekali) ternyata sudah selesai, waw aku excited banget karna gak berasa sedikitpun, hihi
Drg. Ani Intan menunjukkan gigi keciiiiilll seperti tulang ayam lunak di penthol bakso :D ada dua buah, tidak panjang, pokoknya kecil banget deh
Proses berakhir, aku diberi beberapa pil untuk diminum, total biaya proses tadi Rp.220k
sesampai rumah efek bius mulai hilang, berasa agak linu di gusi, tapi setelah minum obat tidak linu lagi, esoknya pun sudah gak berasa :)
**********************
pengalaman selesai, gigiku cantik sempurna tanpa karang gigi, tidak berlubang, dan tanpa gigi kecil yang tumbuh liar, nafas pun lebih segar, alhamdulillah
Beberapa ilmu nih yang aku dapet,
~ biar karang gigi gak muncul gimana caranya? | gosok gigi teratur, pakai mouthwash, rajin minum air putih dan gigi digunakan untuk makan alias ga dicuekin
~ kalau lubang? | ditambal dulu dong
~ ditambal gak bikin gigi tambah lubang? | sebaliknya, karna sebelum ditambal si gigi di bersihkan dulu, baru ditutup, jadi bebas kuman dan kumannya juga tidak bisa aktifitas disitu lagi, jadi jika lubang sejak dini harus segera ditambal
~ kualitas tambalan ada yang tahunan ada yang bulanan? | karna bahan untuk tambalan berbeda-beda, (FYI, untuk di Drg. Ani Intan warna tambalan disesuaikan dengan gigi, jadi gak belang blentong)
gigiku bersih tanpa cacat sekarang! ini dia cerita pengalamanku hingga akhirnya bisa punya gigi super cantik dan review beberapa dokter yang pernah aku kunjungi di daerah Malang
pertama aku ceritakan sedikit tentang ibuku yang super bawel ke anak-anaknya kalau menyangkut gosok gigi, beliau pasti bakal marah ke anaknya kalo tidur gak pake gosok gigi dulu, selalu bilang minim gosok gigi 2X sehari
dulu sih aku gak respek, yaahh namanya juga anak belum ngerti ya... jadi nyantai aja.
hingga akhirnya beranjak puber dan aku mulai sadar, ya ampun wajah aku mulus tapi gigiku kok kotor gini??? so sorry reader kalo agak jorok, tapi kala itu gigiku ada yang berlubang 1, padahal aku rajin gosok gigi setidaknya 3-5 X sehari (subuh, mandi pagi, wudhu dhuhur, mandi sore, malam)
aku gak kepikiran buat tambal gigi apalagi cabut gigi! karna lubang tidak begitu parah (menurutku), dan gigi gak aku fungsikan untuk makan, dan juga gak berasa sakit.
permasalahanku sebenarnya terletak di
1. waktu tidur, aku jadi tidak bisa tidur miring ke kiri (lubang ada di gigi geraham depan kiri) rasanya seperti gigi tertindih dan gak nyaman
2. karang gigi bkin bau nafas
lama-lama gak nyaman juga, aku segera cari info dokter yang recomended di Malang, karna aku gak mau menyerahkan masalah gigi geraham depanku ini ke dokter abal-abal, kalau ketemu dokter baru praktek trus salah penanganan kan berabe??
dapet info dokter gigi bagus dari paman, yaitu
- Drg. Elly Nawangsih
telp : 0341 718377 atau 7390694
jadwal praktek pukul 19:00 - selesai
klinik Elisa memiliki beberapa Dokter gigi yang berpraktek setiap harinya, tapi menurut info pamanku Drg. Elly ini yang bagus.
berbekal mental aku datang di suatu senin sore, aku menunggu di klinik mulai pukul 18:50, khawatir dokternya orang yang rajin,
aiihhh sekitar pukul 19:30 dokternya baru dateng >.< mental udah keburu surut ini gara-gara lamanya.. huhu, perang pun dimulai, eh! :D
ruangan putih yang umum, Drg. Elly menyapaku ramah, senyumnya cantik..
dengan sabar menanyakan data diriku dan keluhan yang kualami, aku dengan malu-malu menceritakan gigi geraham depanku yang berlubang, si dokter maklum, kemudian memintaku tiduran di kursi praktek gigi untuk dipriksa apakah cukup ditambal saja atau dicabut.
aku membuka lebar mulutku, Drg. Elly mulai bergumam heran
"loh, ini kok seperti gigi susu?"
"wah kurang tahu dok, hihi" jawabku lucu
"iya,ini gigi susu.. kok masih ada? betah yaaa.." orangnya terus bergumam sambil menggodaku
"di cabut atau tidak dok?" tanyaku waswas
"di foto dulu yaa, buat tahu ada akar gigi barunya atau tidak" lanjutnya
aku berpindah tempat ke ruang sebelah dengan dibantu 2 asisten mudanya, adalah sebuah ruang berisi alat foto rontgen gigi (yang baru aku lihat pertama kali) mulutku dikeringkan dan dimasukkan sebuah kertas foto kecil, aku harus melewati sesi benar-benar membuka mulut dengan lebar agar foto bisa tershot dengan sempurna, lalu kembali ke ruang Drg. Elly
sambil menunggu hasil keluar, Drg. Elly membersihkan karang gigiku, dengan ultrasonic scalernya yang bergetar geli digigi dan suaranya yang lumayan keras (kalau orang luar yang mendengar pasti akan ngeri, semacam membor gigi)
mungkin karna inti perawatan ini adalah cabut gigi kali ya, karang gigiku cuma dibersihkan dengan tidak maximal. setelah itu dilumuri dengan pasta gigi, segaar..
setelah hasil foto keluar, Drg. Elly manggut-manggut, kertas kecil berukuran 5cm ditangannya ia kibas-kibaskan sambil diperhatikan gambarnya, kemudian berkata kalau bukan hanya akar giginya aja yang sudah ada, tapi giginya malah sudah tumbuh dibawah si gigi susu, mungkin itu yang bikin sakit ketika tidur hadap kiri, karna gigi barunya memaksa untuk menyundul keatas/tumbuh.
aku kembali berbaring di kursi praktek gigi, pertama Drg. Elly mengetuk-ngetuk ringan gigiku dengan alat kecil, untuk mencari tahu rasa sakitnya (karna jika dalam keadaan sakit, umunya dokter tidak akan mencabut dulu, biasanya diberi obat saja dan kemudian baru dicabut beberapa hari setelahnya) karna tidak sakit, diputuskan buat segera mencabut gigi susuku
gusi disekitar gigi susu di keringkan, kemudian Drg. Elly membius sekeliling gigi susu, aku gak tau bentuk alatnya karna dalam posisi menutup mata, merasakan sensasi seperti digigit pemotong kuku setiap bunyi ceklek terdengar (kalo dokternya bilang, kayak digigit semut) tidak sakit kok..
beberapa saat setelah gusi mulai kebas, tanpa tahu awalnya tiba-tiba bunyi krak (gausah mendramaaaaaa... bunyinya ga nyaring2 amat kok, hihi.. cuma kan gigi deket dengan telinga, jadi berasa krak gitu suaranya) dan gigi sudah hilang dari tempatnya.
aku kaget lucu gitu, tau tau udah selesai aja, Drg. Elly tersenyum sambil memberi kapas yang sudah dilumuri sesuatu, dan memintaku buat menggigitnya disela bekas gigi buat hentiin darahnya
Proses berakhir, aku diberi beberapa pil untuk diminum, total biaya proses tadi Rp.500k
harga yang terasa menguras kantong, tapi karna ditempat kerjaku menggunakan sistem klaim, aku tenang saja hoho
setelah sampai rumah, efek biusnya mulai hilang, terasa linu digusi, mendingan setelah minum obat.
dan karna gigi baruku sudah muncul, aku tidak perlu menunggu lama untuk proses penyembuhan, aku jadi sering-sering berjemur ketika pagi untuk menyerap vitamin D, dan banyak-banyak mengonsumsi makanan berkalsium untuk mempercepat proses pertumbuhannya, dalam beberapa bulan, sudah hampir sempurna tumbuhnya :D alhamdulillah
- Drg. Ani Intan
telp : 085 6319 3382
buka setiap hari senin-sabtu pukul 17:00 - selesai
sebenarnya kali ini pun tak ada niat buat ke dokter gigi, tapi beberapa hari yang lalu badanku sempat drop yang mempengaruhi daerah mulut, gusi sariawan dan gigi terasa linu semua, aku ingin mengkonsultasikannya ke dokter gigi, tapi belum sempat konsultasi ternyata gigi-gigiku sudah sembuh seiring dengan kembali fitnya tubuhku (mungkin karna efek kekebalan tubuh yang menurun)
tapi aku mulai menyadari ada sesuatu yang tumbuh disebelah gigi geraham depanku yang baru, seperti gigi tapi kecil bak tusuk gigi, dan ada dua buah, disebelah dalam dan sebelah luar gigi geraham depanku.
esoknya tahu ibuku memperbaiki tambalan gigi di Drg. Ani Intan, katanya bagus, aku pun berniat buat mengkonsultasikan si makhluk asing
di Rabu sore yang hujan, aku mengantri dengan khusyuk, sekitar pukul 17:30 Drg. Ani Intan baru datang
ruangan bernuansa ungu ke pinky-pinky an, aku yang punya kamar pinky ini pun langsung merasa rileks, ruangan tidak begitu besar, tapi rapi, dan tidak berbau rumah sakit, hoho pokoknya nyaman banget lah.
Drg. Ani Intan menyapaku ramah dan mulai menanyakan data diri, setelah mengisi kartu anggota Drg. Ani Intan mulai menanyakan keluhanku
"digigi saya ada sesuatu yang muncul dok" ceritaku pendek
"hihi, muncul apa itu?" tanya Drg. Ani Intan lucu mendengar bahasaku
"kurang tahu dok, disekitar gigi yang tumbuh" jawabku sambil mesem
"loh masih ada gigi yang tumbuh?" tanya Drg. Ani Intan heran sambil melihat tahun lahirku '1993
"iya dok ada.."
"habis cabut gigi?"
"beberapa bulan yang lalu dok"
"ayo dilihat dulu" Drg. Ani Intan memintaku untuk tiduran di kursi praktek gigi
Drg. Ani Intan manggut-manggut sambil bergumam kecil melihat gigiku
"apa itu dok?" tanyaku penasaran
"ya gigi... mungkin dulu waktu cabut gigi ada akar yang tersisa, jadi tumbuh kecil gitu"
"bisa tumbuh besar dok?" tanyaku ngeri
"egak, ya nanti juga tetep segitu.." terangnya
"perlu dicabut ga dok?"
"dicabut bisa, tidak dicabut juga bisa, tapi kalau tidak dicabut ya akan mengganggu"
"cabut aja deh dok" ucapku ragu
Proses pun dimulai, Drg. Ani Intan pertama membersihkan karang gigiku sampai bersih cling dengan ultrasonic scalernya yang bergetar geli digigi, dan terkadang terasa ngilu jika ada yang bandel. setelah itu dilumuri dengan pasta gigi, segaar..
kemudian mengeringkan gusi diarea si gigi serabut (yaitu bagian dalam dan luar gigi geraham depan) meskipun sudah tahu kalau tidak sakit entah kenapa sensasi degdeganya tetep muncul, hihi
Drg. Ani Intan suka menggumamkan lagu, entah kenapa itu membuatku berasa nyaman, seperti kesannya Drg. Ani Intan nyantai dan tidak jijik ke pasien.
setelah itu Drg. Ani Intan mulai membius gusi dengan menenangkanku
"bentar yaaa.. agak sakit dikiiit karna biusnya masuk lebih dalam, sampai bunyi ceklek"
bunyi ceklek beberapa kali dengan tanpa rasa sakit, menunggu beberapa saat hingga gusi mulai kebas, kemudian Drg. Ani Intan mulai memproses pencabutan gigi kecil itu dengan terus menanyakan apa sakit atau tidak.
hingga sekitar 1 menit kemudian Drg. Ani Intan menekan-nekan gusiku dengan kapas dan memintaku berkumur, tidak ada darah sama sekali? (aku kira si gigi bandel belum keluar makanya tidak ada darah sama sekali) ternyata sudah selesai, waw aku excited banget karna gak berasa sedikitpun, hihi
Drg. Ani Intan menunjukkan gigi keciiiiilll seperti tulang ayam lunak di penthol bakso :D ada dua buah, tidak panjang, pokoknya kecil banget deh
Proses berakhir, aku diberi beberapa pil untuk diminum, total biaya proses tadi Rp.220k
sesampai rumah efek bius mulai hilang, berasa agak linu di gusi, tapi setelah minum obat tidak linu lagi, esoknya pun sudah gak berasa :)
**********************
pengalaman selesai, gigiku cantik sempurna tanpa karang gigi, tidak berlubang, dan tanpa gigi kecil yang tumbuh liar, nafas pun lebih segar, alhamdulillah
Beberapa ilmu nih yang aku dapet,
~ biar karang gigi gak muncul gimana caranya? | gosok gigi teratur, pakai mouthwash, rajin minum air putih dan gigi digunakan untuk makan alias ga dicuekin
~ kalau lubang? | ditambal dulu dong
~ ditambal gak bikin gigi tambah lubang? | sebaliknya, karna sebelum ditambal si gigi di bersihkan dulu, baru ditutup, jadi bebas kuman dan kumannya juga tidak bisa aktifitas disitu lagi, jadi jika lubang sejak dini harus segera ditambal
~ kualitas tambalan ada yang tahunan ada yang bulanan? | karna bahan untuk tambalan berbeda-beda, (FYI, untuk di Drg. Ani Intan warna tambalan disesuaikan dengan gigi, jadi gak belang blentong)